Membaca Yuk

Beberapa hari yang lalu ketika saya sedang beres-beres kardus buku-buku dari kosan dulu, saya menemukan 3 buku serial My Stupid Boss. Ketiga buku itu saya beli ketika masih kuliah di STAN dulu. Dan ternyata, sudah lama sekali saya nggak beli buku lagi sejak itu.

Sewaktu saya masih kecil, apabila ditanya tentang hobi, saya pasti akan menjawab membaca. Dulu saya memang suka sekali membaca buku. Ketika belum ada internet yang memudahkan pencarian sebuah informasi seperti sekarang, salah satu jendela pengetahuan dan informasi dunia adalah media cetak seperti buku, majalah, dan surat kabar.

Beberapa jenis media cetak yang pernah dan suka saya baca :

  1. Majalah. Saya dulu termasuk pelanggan majalah Bobo, kalau nggak salah sampai lulus SD. Dari majalah yang sangat terkenal di masanya tersebut, saya banyak mendapat ilmu pengetahuan. Dulu di gudang sampai ada 2 tumpuk majalah Bobo yang tingginya masing-masing hampir mencapai 1 meter. Tapi sayang, semua sudah dijual ke tukang loak. Selain majalah Bobo, ada juga majalah Seru! yang mungkin hanya sebagian orang yang tahu. Penasaran? Coba googling aja 😀
  2. Komik. Di rak buku, puluhan komik Kenji berderet lengkap dari jilid 1 sampai tamat. Ada juga komik Kungfu Boy yang original, tapi kurang beberapa jilid lagi. Selain itu, masih banyak lagi yang lain, seperti One Piece, Naruto, Doraemon, dll. 
  3. Buku. Mulai dari novel non fiksi, fiksi, sampai buku resep masakan ada tersimpan di rak buku di rumah saya. Bapak saya yang bekerja di toko buku Gramedia memang sesekali suka membawa buku gratisan dari kantornya, apapun jenisnya. Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Dan sekarang rak buku 4 tingkat setinggi 2 meter itu sudah penuh semua. Mungkin sudah mencapai ratusan bahkan ribuan buku kalau dihitung jumlahnya.
  4. Surat Kabar. Salah satu fasilitas yang diperoleh karyawan yang bekerja di Kompas-Gramedia group adalah mendapatkan koran Kompas gratis setiap hari. Setiap hari, Bapak saya kalau pulang kerja pasti membawa koran Kompas. Terkadang malah ditambah Warta Kota, Super Ball, dan Jakarta Post! Jadi setiap pagi, saya selalu meluangkan waktu untuk membaca koran tanggal hari sebelumnya.

DSC_0559

Kondisi terkini rak buku di rumah

Sejak internet mulai merambah dan semakin mudah diakses, beberapa golongan masyarakat sekarang sudah berpindah memilih e-book dan situs di internet sebagai bahan bacaan mereka. Kemudahan akses,  kepraktisan, dan media penyimpanan yang tidak memakan tempat (karena digital) adalah beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut. Namun menurut saya, hal tersebut tidak mengurangi minat kebanyakan masyarakat untuk tetap membeli dan mengoleksi buku fisik. Buktinya, event Jakarta Book Fair di Istora Senayan beberapa minggu yang lalu masih ramai dikunjungi penikmat buku. Gramedia pun kalau mengadakan diskon gede-gedean pasti selalu ramai pembeli.

Saya sendiri sekarang lebih memilih membaca komik online di internet. Beberapa manga seperti Soul Eater, Crows, dan Worst sudah saya tamatkan dengan membaca di situs manga online. Sementara Naruto, One Piece, Kuroko No Basuke, dan Hunter X Hunter masih on going untuk terus dibaca. Adalah benar bahwa ini adalah salah satu bentuk pembajakan, dan saya nggak munafik untuk mengakui bahwa saya menikmati pembajakan ini. Mungkin kalau sudah punya penghasilan sendiri nanti, saya akan membeli lagi komik aslinya seperti dulu. Mungkin.

Intinya, membaca itu adalah hobi yang sangat bermanfaat. Selain menambah wawasan dan pengetahuan seperti yang telah saya sebutkan di atas, membaca juga dapat mengasah imajinasi (?) Nah, sekian tulisan saya yang minim manfaat ini. Budayakan membaca, yak.

2 thoughts on “Membaca Yuk

Leave a comment